0 komentar

PANTAI KUKUB wonosari yogyakarta

Pantai Kukup berada sekitar 25 km ke arah selatan dari Kota Wonosari. Jika dari Jogja menuju ke pantai ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor. Jalanan menuju pantai ini berkelok-kelok dan naik-turun. Jadi harap berhati-hati jika menggunakan kendaraan menuju kesini.

Di pantai ini terdapat pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan. Dari atas pulau karang ini kita bisa melihat indahnya hamparan pantai yang sangat luas disertai deburan ombak yang cukup besar. Meskipun siang hari, jika berada di pulau karang ini akan terasa sejuk karena angin yang bertiup cukup kencang.

Setelah memandang hamparan lautan kamu juga bisa melihat pasir putih dengan air yang jernih. ombak yang besar membuat menantang mandy dipantai sambil bermain pasir, Tapi tetap waspada terhadap ombak yang besar karena sangat berbahaya bagi anda.

Yang nggak kalah asyiknya, disini banyak sekali biota laut. Mulai dari ikan yang berwarna-warni, kepiting yang sering mondar-mandir di tepi pantai, ataupun ubur-ubur yang bisa bikin badan gatal jika kita memegangnya. Kalo ingin menangkap ikan ataupun kepiting dengan mudah, kita bisa membeli jaring kecil yang diperjualbelikan oleh pedagang di tepi pantai.
0 komentar




Dieng adalah sebuah kawasan di daerah dataran tinggi di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Desa Dieng terbagi menjadi Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Kidul, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Kawasan ini terletak sekitar 26 km di sebelah Utara ibukota Kabupaten Wonosobo, dengan ketinggian mencapai 6000 kaki atau 2.093 m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin. Temperatur berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Bahkan, suhu udara terkadang dapat mencapai 0°C di pagi hari, terutama antara Juli—Agustus. Penduduk setempat menyebut suhu ekstrem itu sebagai bun upas yang artinya "embun racun" karena embun ini menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Obyek Wisata :
Beberapa peninggalan budaya dan cagar alam telah dijadikan sebagai obyek wisata dan dikelola bersama oleh dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Berikut beberapa obyek wisata di Dieng.

* Telaga Werna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung
* Telaga Pengilon
* Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa)
* Kompleks Candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Gatotkaca, Bima
* Gua Semar
* Sumur Jalatunda
* Mata air Sungai Serayu

Nama Dieng berasal dari bahasa Sunda Kuno "Di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Nama Dieng berasal dari Bahasa Sunda karena diperkirakan sebelum tahun 600 daerah itu didiami oleh Suku Sunda dan bukan Suku Jawa. (Sumber: wikipedia).

Candi-candi di Dieng dipercaya sebagai tanda awal peradaban Hindu di Pulau Jawa pada masa Sanjaya pada abad ke-8. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gugusan candi di Dieng yang konon untuk memuja Dewa Syiwa. Candi-candi tersebut antara lain: Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, Candi Gatot Kaca. Sedangkan untuk penamaan candi-candi itu sendiri dipercaya baru dimulai pada abad ke-19. Hal ini ditunjukkan dengan adanya relief-relief yang ada pada candi tersebut. Misalnya pada Candi Srikandi, relief yang terlukis justru merupakan penggambaran dari wujud Dewa Syiwa. Candi-candi tersebut dibangun dengan menggunakan konstruksi batu Andesit yang berasal dari Gunung Pakuwaja yang berada di Selatan komplek Candi Dieng.
Dieng terbentuk dari gunung api tua yang mengalami penurunan drastis (dislokasi), oleh patahan arah barat laut dan tenggara. Gunung api tua itu adalah Gunung Prau. Pada bagian yang ambles itu muncul gunung-gunung kecil yaitu: Gunung Alang, Gunung Nagasari, Gunung Panglimunan, Gunung Pangonan, Gunung Gajahmungkur dan Gunung Pakuwaja.

Beberapa gunung api masih aktif dengan karakteristik yang khas. Magma yang timbul tidak terlalu kuat tidak seperti pada Gunung Merapi. Sedangkan letupan-letupan yang terjadi adalah karena tekanan air bawah tanah oleh magma yang menyebabkan munculnya beberapa gelembung-gelembung lumpur panas. Fenomena ini antara lain dapat dilihat pada Kawah Sikidang atau Kawah Candradimuka .

Untuk antisipasi terjadinya bahaya vulkanik Direktorat Vulkanologi dan MITIGASI Bencana Geologi secara terus menerus memantau aktifitas vulkanik di Pegunungan Dieng.

Dieng memang tempat yang elok dan damai serta menyimpan sejuta tantangan gairah para ilmuwan untuk melakukan penelitian. (Sumber : www.savedieng.org )